Halaman

Sabtu, 11 Juni 2016

Field Report: 4D3N Bali + Nusa Lembongan (Day 2)

Setelah sampe di Hotel kita semua langsung tepar. Rencana buat ngeliat sunset di Sanur tinggal angan-angan soalnya kita semua bangunnya kesiangan. *nangis* Akhirnya selesai mandi, sarapan, beres-beres dan check out bertolaklah kami menuju Pantai Sanur. Bukan buat menlihat matahari kesiangan ya, telat! Tapi karena emang dermaga speedboat menuju Pulau Nusa Lembongan ada disana.

Sampai di temoat parkir mobil di Sanur berjalanlah kelurus sampai ke gerbang masuk lalu berbeloklah ke kiri. Di dekat kamar mandi umum ada papan keterangan harga tiket dari Sanur ke Nusa Lembongan maupun ke Nusa Penida. Jangan syok dulu lihat harganya, karena harga yang terpampang itu memang untuk turis mancanegara, untuk turis lokal seperti kami cukup dengan harga Rp.60.000 pulang pergi. Dalam sehari speedboat menuju Nusa Lembongan hanya beroperasi 2x jadi karena kami sudah booking hotel di Kuta maka kami langsung tolak sorenya pukul 15.00. So here we go...

Berangkat dari Sanur dengan speedboat dengan kapasitas 30 orang, rasa-rasanya justru berada di negeri orang deh. Karena penumpangnya hanya kami berempat dan kru kapal yang merupakan orang lokal, sisanya turis-turis mancanegara. Perjalanan membelah lautan dengan speed boat yang kadang membentur ombak harus dilewati dulu selama kurang lebih satu jam. Saya aja yang udah menyempatkan sarapan masih aja merasa mual, maka perjalanan ini sangat tidak disarankan untuk bumil.

Sesampainya di Jungut Batu, kapal kami merapat ke tanah baru baik di telinga maupun mata. Rupanya tak sia-sia kami pergi ke sini. Pasir putih dan refleksi langit biru di pantai yang tembus ke dasarnya menyambut kami. Setelah puas ber-narsis ria, petualangan pun kami lanjutkan dengan menyewa motor, satu-satunya pilihan transportasi disana. Jangan berharap bisa mampir ke mini market sewaktu-waktu kita lapar atau mengambil uang ketika persediaan habis ya. Datang kesini memang butuh persiapan matang dan bekal sebelum berangkat. Untungnya, kita sedia bekal makanan dan uang cash kemanapun.





Dalam perjalanan mengelilingi pulau seluas 3 hektar ini, kadang-kadang motor yang kami sewa seharga Rp. 50.000 per hari harus melewati jalan-jalan tanpa aspal. Namun semua itu terbayarkan karena hampir dimana-mana merupakan spot yang bagus untuk berfoto-foto. Tanpa disengaja, sampailah kami di Golden Reef Warung, tempat makan menghadap perairan landai di sekitar hutan bakau. Saya juga heran kenapa disebut warung, karena tempat ini terlalu cantik hampir sperti di sebuah resor! Setuju nggak?








Pemilik dari warung ajaib itu adalah Kapten Good (demikian beliau menyebut dirinya). Lelaki separuh baya asal desa setempat yang juga menggeluti usaha water activity. Beliau kemudian menawarkan kami snorkeling melewati Mangrove point dengan harga hanya Rp50.000 per orang. Setelah makan siang seafood yang lezat dan berfoto-foto di tepi warung istimewa ini kami pun setuju.

 Segera kami menuju kapal milik Kapten Good ini, dan mulailah kami melewati hutan bakau menuju lautan. Kapten Good juga sangat ramah, beliau mau saja lho kita mintain tolong fotoin, dari mulai pakai snorkel mask, sampe underwater. hehehe…Ditengah-tengah snorkeling, bahkan karena kebaikan kapten Good ini kami bisa mencoba Marine Walk saat itu juga tanpa harus reserve dengan harga 1 juta untuk 3 orang! Hihihi so lucky. Oh ya nggak lupa saya juga minta kartu namanya Capatain Good ini so buat kalian yang pengen booking bisa langsung kontak nomor dan email dibawah ini ya :0




Setelah puas main air akhirnya kami harus balik ke Pulau Bali, padahal masih banyak pantai di Nusa Lembongan yang belum kami datangi. Namun apa daya kapal menuju Sanur sudah menunggu di Jungut Batu. Akhirnya kamipun karena kecapaian tertidur dalam perjalanan kembali.

Sekitar pukul 4 Sore  kami sudah berada pusat keramaian Kuta. Hotel kedua kami adalah Pop Hotel Kuta. Walaupun hotelnya lebih baik dari yang di Denpasar (ada kolam renang)karena memang lebih tinggi ratenya Yang ternyata bukan pilihan yang bijak untuk menginap ketika kita menyewa mobil. Jalan menuju hotel sempit dan searah (Masuk ke dalam gang) Walaupun lokasi hotelnya juga luas. Mungkin penginapan disekitar situ emang ditujukan buat turis yang lebih banyak kemana-mana jalan kaki. Karena memang cukup dekat dengan pantai.

Tips: Kalau ingin menginap disini sewalah motor.


Akhirnya setelah bertahun-tahun di publish juga part 2 nya.. Semoga bisa lanjutin part 3ya :D







Tidak ada komentar:

Posting Komentar