Halaman

Minggu, 29 April 2012

The Dutch Touch: a Jaw-dropping Dutch Creativity



Foto dari www.theinterlace.com

      Apa yang ada di benak kalian setelah melihat gambar diatas. Aneh? Gak waras? Kurang kerjaan? Itu bangunan apa lego—kok ditumpuk-tumpuk ? Haha.. Desain arsitektur tersebut sekarang lagi dikerjain di Singapore dengan nama proyek The Interlace. Benar-benar Jawdropping, kan?

     Nah hebatnya The Interlace didesain oleh firma Office Of Mertopolitan (OMA) di Rotterdam yang didirikan oleh arsitek Belanda yaitu Rem Koolhaas. OMA sudah berprestasi membuat desain Waterfront City di Dubai serta Seattle Library di New York yang saya juga bahas di sini. Cool!

'Dutch architect's design'
    Memadukan unsur urban dan smart living, arsitek Belanda memang tahu cara memanfaatkan terbatasnya ruang menjadi sebuah kreatifitas. Hidup di daerah yang lebih rendah dari permukaan laut membuat mereka senantiasa tertantang untuk menciptakan desain bangunan yang inovatif dan sustainable tanpa mengurangi estetikanya. Signature style nan "quirky" dan "out of the box" ’ yang ditampilkan, kemudian disebut dengan dutch designOrang-orang Belanda memang sadar betul bahwa keeksentrikan kreasi mereka merupakan sebuah komoditi. 
“Holland innovation economy; knowledge, innovation and entrepreneurship are the basis for an ambitious future.”- Queen Belatrix, Thorne Speech 2007

         Sejalan dengan semangat dari Ratu Belanda tersebut, proyek dan kampanye ekonomi kreatif semakin digalakkan, antara lain: I AmSterdam, Amsterdam Creative City maupun Picnic Cross Media week yang diadakan tiap tahun sebagai sarana peningkatan creativepreneurship. Bahkan Jaap Modder & Jeroen Saris, dalam Creative Spaces in the Netherlands, juga menyebutkan 990.000 warga Belanda bekerja pada sektor ekonomi kreatif. Hasilnya menurut INSEAD’s Global Creativity Index 2011, Belanda ada diperingkat 8 negara terkreatif dan terinovatif di dunia!
Kiri: Peta persebaran ekonomi kreatif | Kanan : Peringkat Global Innovative menurut INSEAD | Bawah: Produk Kampanye
Teknologi 
      Mobil terbang bukan lagi sebuah fiksi ketika Belanda mulai memperkenalkan PAL-V ONE, flying car yang sedang dikembangkan oleh perusahaan PAL-V Europe NV. Kendaraan yang mengkonsumsi bakar solar ini dilengkapi teknologi mutakhir yang memungkinkannya melaju seperti sepeda motor.  2 in 1! :D

Advertising 

Teun Castelein baru berumur 26 Tahun saat ide Artvertising muncul. Awalnya dia terinspirasi oleh Million Dollar Blog dan ingin mewujudkannya ke dunia nyata. Akhirnya bekerjasama dengan Sandberg Institute, Castelein berhasil memperkenalkan periklanan gaya baru melalui petak-petak bagian luar gedung kampus yang disewakan. Setiap petaknya dijual dengan harga mulai dari sekitar 20 euro. Ide ini langsung disambut baik oleh vendor-vendor besar yang segera saja membeli lot iklan di gedung itu.

Media 
Peter Bluijs dari Telegraaf Media Groep adalah orang pertama yang mengemukakan gagasan Vertical Newspaper. Dengan ide pemanfaatan space baca di ruang publik, diharapkan pembaca koran bisa menghemat ruang karena halaman koran tidak lagi dibuka menyamping namun memanjang. 



“Doe maar gewoon dan doe je al gek genoeg”

(Bertingkah normal saja orang Belanda sudah cukup gila)
         Well, sepertinya dengan melihat fakta diatas saya harus setuju dengan pepatah Belanda tersebut. Mungkin itulah kenapa mereka ini turah-turah* ide, ya..hihihi :D 

*[Bahasa Jawa : kebanyakan]
Referensi:

BELANDA: Dulu Kreatif atau Kreatif dari Dulu?

"..even old New York was once New Amsterdam ~why they changed it I can't say..."
     Sepenggal lirik lagu berjudul Istanbul (not constatinopel) dari band peraih dua Grammy's ‘Their Might be a Giant’ itu mengingatkan saya akan mata kuliah American Study (AmStud) saat masih kuliah di jurusan Sastra Inggris. Yang paling saya ingat dari AmStud adalah ketika masuk ke sub-mata kuliah American Ethnicity. Karena ternyata dibalik semua hal membosankan ‘ngepop’ yang menyanjung-nyanjung nama Amerika, saya jadi tahu AS dulunya cuman sebuah ‘melting pot’ negara-negara lain! Dan akhirnya, saya sampai pada suatu titik kesimpulan bahwa "Behind a superpower nation there were bunch of creative ancestors".

       Nenek moyang bangsa Amerika yang dimaksud termasuk diantaranya adalah etnis Dutch American (Belanda-Amerika), yang turut berkontribusi menjadikan seperti Amerika sekarang ini. Ketika kemudian mempelajari bab German American, saya bisa membedakan bahwa motif utama bangsa Jerman datang ke Amerika adalah karena saat itu Jerman porak-poranda karena rezim The Third Reich. Lalu pada akhirnya banyak warga negara Jerman mencari perlindungan ke Amerika, yang disebut dengan ‘Assylum of Mankind' oleh Thomas Paine.
        Jika Jerman menjadikan Amerika sebagai tempat pelarian, maka lain halnya Belanda yang datang ke Amerika  sebagai bangsa creativepreneur. Mengarungi samudra dengan "De Halve Maen", rombongan entrepreneur dengan komoditi bulu berang-berangnya itu dipimpin oleh seorang Kapten bernama  Henry Hudson. Kolonianisasi New Netherlands berpusat  di pulau  yang sekarang ini disebut Manhattan. (Dulunya dibeli oleh    Gubernur Jenderal VOC, Peter Minuitseharga $24 loh!). FYI, VOC sendiri merupakan perusahaan terbuka pertama di dunia yang berinovasi menerbitkan saham.


          Nama New Amsterdam kemudian dipakai sebagai ibukota New Netherland selama 40 tahun, hingga pada 1664 diganti dengan nama New York. Namun hingga saat ini, legacy bangsa Belanda masih diabadikan. Seperti misalnya berang-berang yang digunakan sebagai lambang kota New York, nama-nama tempat antara lain ; Amsterdam Avenue, Stuyvesant Park, Rensselaer, Harlem, New Utrecht, Yonkers, the Bowery, dan Van Cortlandt Park. Erasmus Hall Campus, namanya juga diambil dari tokoh Belanda Desiderius Erasmus. Kemudian Spuyten-Duyvil-sebuah stasiun kereta di Bronx, Gereja Albany di Pearl Street, bahkan bendera City of New York merupakan bendera lama Dutch Republic.


      Sekarang mungkin tak terhitung warga Amerika keturunan Belanda sudah tersebar di The Big Apple maupun di AS keseluruhan. Tercatat 5 presiden Amerika adalah keturunan Belanda, salah satunya Franklin D. Roosevelt (satu-satunya presiden yang menjabat lebih dari dua periode). Di samping itu banyak pula figur sukses di bidang industri kreatif keturunan Belanda seperti Matt Groening pencipta serial The Simpsons.


Dutch-American Today
     Walaupun mungkin sudah 400 tahun berlalu, namun Dutch American tidak lantas melupakan jati dirinya. Pada 2009 lalu komunitas keturunan Belanda memperingati 400 tahun Dutch-American Friendship dengan mengadakan event dengan tema Pioneer of Change yang berisi pameran fashion sampai dengan arsitektur bertempat di Governor Island, New York. Termasuk diantaranya profesor di bidang Urban Design, Rem Koolhaas, yang pada tahun 2008 masuk dalam peringkat 100 besar The World's Most Influential People versi majalah Time.

Video Pioneer of Change: 

     New york adalah proyeksi kreatifitas bangsa Belanda dari berabad-abad lalu dan Dutch American disana telah membuktikan bahwa creativity did make Dutch  survive everywhere.

Referensi:
  1. http://cecily-layzell.suite101.com/the-dutch-influence-on-new-york-a58020
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kota_New_York
  3. http://people.hofstra.edu/alan_j_singer/docket/docket/11.1.14_The_Dutch_Influence_in_New_York_City.pdf