Halaman

Jumat, 09 Desember 2011

On the making of Soegija The Movie

Bulan ini saya dapet job buat nyari + nge-LO bule buat jadi extra proyek terbaru Garin Nugroho. Nggak tanggung-tanggung mereka minta saya buat nyari sekitaran 30 bule dalam berbagai umur. Dan  betapa susahnya mencari bule Caucasian look alike buat jadi peran tentara/keluarga kumpeni, masuk ke forum Expat, atau bagaimana bule-bule itu saklek dan nggak butuh duit walaupun payment yang menurut saya lumayan banget untuk ukuran sehari. Kalo orang Indonesia mah ditawarin syuting+dibayar tinggi rata-rata pasti ijin sekolah ato kerja yak. Masalah  kembali lagi ke etos kerja, sodara-sodara.




Nah! Penasaran dengan filmnya, saya pun nyari info-insider tentang film kolosal yang konon ber-budget sampe 25 Milyar ini. Film yang berjudul Soegija  ini merupakan singkatan dari Soegijaprananta. Saya yang awam ini juga hanya pernah mendengar nama tersebut dari nama sebuah perguruan tinggi di Semarang, UNIKA Soegijaprananta. Ternyata setelah googling sana sini, beliau ini salah seorang pahlawan Nasional lho. Selain itu fakta menarik lainnya adalah beliau ini seorang uskup agung yang pertama dan terakhir kalinya diangkat oleh Vatikan. Dalam sebuah artikel Paus Paul Vi sendiri yang mengirimkan telegram pengangkatannya.




 Berdasarkan fakta itu, film Soegija ini mengambil jalan cerita tentang perjuangan melawan politik devide et Empera ala VOC dimata dan di masa kehidupan seorang uskup agung, Soegijaprananta. Sepertinya menarik apalagi tentu saja ada bumbu cerita percintaan yang klise antara gadis ndeso pribumi Mariyem dan seorang jurnalis mancanegara bernama Hendrick (Wouter Braaf). And lucky Mariem! Yang perannya dimainkan oleh pendatang baru asal Bantul dan gosipnya ngalahin casting artis-artis ibukota, diperankan oleh remaja bernama Annisa Hertami Kusumastuti. Tapi emang keliatan njawani dan kalem sih orangnya! 


Pengisi peran Hendick sendiri langsung di datangkan dari Negara aslinya Belanda sono, Wouter Braaf, seorang artis soap opera. Saya sendiri beruntung bisa ketemu langsung dengan sosok Wouter Braaf, walaupun mungkin dia juga bukan seleb sekelas Hollywood tapi tetep auranyanya laki banget berwibawa. Yang saya salut dari dia, dia kayaknya cukup belajar local genius setempat, nggak kagok, humoris, mau bercanda dan berbaur sama kru, cuman pake shorts  n kaos oblong +jaket kulit n kacana tapi uwooo~ kece abeees bo' ƪ(♥ε♥)ʃ


Seperti apa filmya nanti? Well saya denger sih hari ini hari terakhir mereka syuting. Dan baru akan masuk bioskop pertengahan tahun depan nanti. Saya sendiri sih pasti bakal nonton barengan temen-temen bule yang hari itu syuting di Muium Kereta Api Ambarawa sampai jam 2 pagi. Heuheuheu