Did I tell you already that I would like to travel the world? Countless perhaps.And I would like to state it again and again.
Siapa sih yang nggak pengen jalan-jalan keliling dunia? Apalagi kalau lagi nonton film dan settingnya bagus. Wihhh bisa semaleman nggak tidur gara-gara mupeng pengen kesana.
Nah berikut ini adalah film-film yang menginspirasi saya untuk berani bermimpi traveling ke tempat-tempat tersebut. Nggak hanya sekedar sampai di suatu negara atau kota. Namun lebih spesifik lagi, mengunjungi lokasi adegan film itu diambil kalo perlu. Dan alhamdulillah-nya dari sebuah mimpi dan kecintaan saya pada film beberapa sudah berhasil saya kunjungi.
Siapa sih yang nggak pengen jalan-jalan keliling dunia? Apalagi kalau lagi nonton film dan settingnya bagus. Wihhh bisa semaleman nggak tidur gara-gara mupeng pengen kesana.
Nah berikut ini adalah film-film yang menginspirasi saya untuk berani bermimpi traveling ke tempat-tempat tersebut. Nggak hanya sekedar sampai di suatu negara atau kota. Namun lebih spesifik lagi, mengunjungi lokasi adegan film itu diambil kalo perlu. Dan alhamdulillah-nya dari sebuah mimpi dan kecintaan saya pada film beberapa sudah berhasil saya kunjungi.
1. Ratatouille
Hah? Animasi? Ciyuss? Eitsss jangan salah ya!Justru keinginan saya untuk menikmati indahnya the City of Love, Paris, memuncak ketika menonton film ini. The music, the lights and the foods are just perfectly illustrated! Walaupun jenis kulinernya masih kalah populer dibanding Italia, tapi merupakan suatu kebanggaan tersendiri jika bisa menikmati kota Paris sambil duduk-duduk Parisian Cafe. Meskipun cuma minum kopi dan mencicipi croisant sambil ditemani street musican yang maininin accordian. C'est Magnificent!
2. The Beach
Masih inget kan filmnya Leonardo Di Caprio yang sempet bikin heboh gara-gara syuting di Asia Tenggara? Yes, it was in Maya Beach, Thailand. Saat itu Leonardo yang melejit gara-gara Titanic tentu aja bikin film ini sukses secara finansial. Meskipun kritikus ngasih rating rendah buat filmnya dan menuai banyak protes karena merusak alam di sekitar tempat syuting.
Keistimewaan tempat ini adalah pantai pasir putih yang hampir 70% dikelilingi bukit-bukit batu yang tinggi. Makanya dengan dramatisasi cerita, Maya Beach ini digambarkan seakan-akan harta karun yang tersembunyi dan jauh dari jaungkauan manusia. Karena ketenarannya justru yang saya dapati disana bukan keindahannya melainkan puluhan speedboat dan ribuan turis yang memenuhi bibir pantai. Sampai saya bingung mau ambil satu foto tanpa bocor itu susah sekali. Tak jauh dari Maya Beach ini terdapat James Bond Island yang dinamai sesuai film James Bond yang syuting disana. Saya sendiri tak sempat mengunjunginya dan belum lihat filmnya juga. Film-film yang syuting di tempat yang belum populer seperti ini memang memberi dampak wisata bagi masyarakat sekitar. Nyatanya meski film The Beach tersebut tidak begitu bagus, cafe-cafe di Pulau Phi-Phi masih memutar film tersebut pada hari-hari tertentu hingga hari ini.
Keistimewaan tempat ini adalah pantai pasir putih yang hampir 70% dikelilingi bukit-bukit batu yang tinggi. Makanya dengan dramatisasi cerita, Maya Beach ini digambarkan seakan-akan harta karun yang tersembunyi dan jauh dari jaungkauan manusia. Karena ketenarannya justru yang saya dapati disana bukan keindahannya melainkan puluhan speedboat dan ribuan turis yang memenuhi bibir pantai. Sampai saya bingung mau ambil satu foto tanpa bocor itu susah sekali. Tak jauh dari Maya Beach ini terdapat James Bond Island yang dinamai sesuai film James Bond yang syuting disana. Saya sendiri tak sempat mengunjunginya dan belum lihat filmnya juga. Film-film yang syuting di tempat yang belum populer seperti ini memang memberi dampak wisata bagi masyarakat sekitar. Nyatanya meski film The Beach tersebut tidak begitu bagus, cafe-cafe di Pulau Phi-Phi masih memutar film tersebut pada hari-hari tertentu hingga hari ini.
3. Billy Elliot
Coba tebak berapa kali saya nonton film ini? Hmm sayapun tak ingat, tapi yang pasti tak pernah bosan! Sebenarnya saya bukannya ingin berkunjung ke Durham, Inggris Utara gara-gara menonton film ini. Tapi pengen ke London buat nonton versi musikalnya di Victoria Palace Theatre, Victoria Street, London, SW1E 5EA. Aransemen musiknya sendiri di-arranged oleh Elton John dan teatrical actnya sendiri udah menangin beberapa awards. Sebenernya tiketnya nggak begitu mahal, sama sih kaya ke Universal Studio. Disneylan 400-500ribu. Tapi tiket pesawatnya ke London itu lhoooooo! Ada yang mau beliin?
4. Before Sunrise and Before Sunset
Dua film yang bakal ada sequelnya dalam waktu dekat ini kayaknya kalo dibahas satu-satu nggak bakalan selesai semaleman. Dari Austria, sampai cruising menyusuri Sungai Seine sambil memandangi Gereja Notredam! Damn! Kalo keliling eropa ada kitabnya, mereka itu udah khatam deh. Yang paling menginspirasi saya dari film ini sebenernya adalah "Train Travel'. Justru awal film itu bermula, menyusuri Eropa dengan kereta , bertemu orang asing dan ngobrol ngalor ngidul lalu memutuskan memulai petualangan baru. :')
5. The Dark Knight
Disela-sela lokasi utamanya di Gotham City, justru adegan yang paling keren dan paling saya suka adalah ketika Bruce Wayn diam-diam ke HongKong untuk 'menculik' mafia yang kebal ekstradisi. Dari atap gedung Batman yang notabene sendirian harus terjun ke ruangan si mafia tadi ngelewatin penjaga yang bersenjata. Nah di atap gedung tadilah keliatan bahwa itu Bank of China Tower di Hongkong Island. Kalau ketinggian sih masih banyak yang lebih tinggi, tapi desain lampu yang menyerupai rangkaian huruf X yang membuat bangunan ini mudah dikenali. Padahal menurut kepercayaan masyarakat disana justru fengshui-nya kurang bagus. Tapi memang ketika saya berada di Tsim Sa Tsui memandangi Symphony of Light, gedung ini adalah salah satu yang paling mencolok diantara yang lain.
6. The Lives of Others (German: Das Leben der Anderen)
Selain emang demen ama film-film yang berbau Nazi, saya pas nonton film itu lagi keranjingan belajar bahasa Jerman. Ceritanya tentang seorang mata-mata terbaik Gestapo yang ditugaskan memata-matai seorang penulis novel. Sebelum tembok Berlin dihancurkan, Jerman Timur emang parno sama yang namanya kesenian. Karena kesenian dianggap dapat membangkitkan perlawanan dan pembangkangan. Duh! Bukannya benci, lama-lama si polisi ini justru 'jatuh cinta' dpada karya-karya dan kehidupan penulis itu. Disaat si penulis terpengaruh untuk membangkang si polisi ini justru menutup-nutupi dari atasannya. Nah adegan akhir di film inilah yang paling bagus, menyentuh, sekaligus bersemiotika paling dalam. Saya nggak mau bocorin spoiler ya. Yang pasti saya jadi pengen banget berkunjung ke toko buku bernama 'Karl Marx Buchhandlung ini di Berlin. Someday: Amin! :)
7. Eat Pray Love
Every traveler knows Bali, but not everyone of them knows Indonesia. Itu sudah rahasia umum. Sebenernya sebel juga sih kalau justru orang asing yang mengekspos kekayaan negeri kita, bukan pemerintahnya. Tapi saya lagi males ah ngeabahas ketidakbecusan pemerintah kita. Gara-gara film tersebutlah saya tahu kalau Padang-Padang Beach ada di Bali selain Kuta dan Sanur, lalu memutuskan untuk berkunjung kesana. Dan benar ternyata informasinya belum begitu tersebar di negeri ini. Karena pada kenyataanya 90% wisatawan asing yang menikmati keindahan alam yang eksotis itu. Sebenarnya suatu keuntungan sendiri bagi kita ketika ada film di Hollywood ambil lokasi disini. Tapi plis ya jangan ada lagi berita pemalakan oleh petugas beacukai di bandara ntar mereka kapok dateng!
Well itu tadi 7 film yang sukses cukup besar pengaruhnya untuk bikin saya nekat 'mbolang' buat ngeliat aselinya. Kalau kamu apa? Siapa tau aku jadi pengen juga. Hihihi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar